Rabu, 03 Oktober 2012

Pertanggungjawaban...

Sebagai hamba Allah, yang mana atas ijinNya, Allah membentuk setiap anggota tubuh kita selama berada di rahim sang ibu. Tidak ada kesia-siaan atas apa yang diciptakanNya, bahkan dalam satuan mikron. Subhanallah...Allahu Akbar..
Tubuh manusia....yang selama ini terus berusaha kami pelajari..
Dalam hal ini saya khususkan, pengenalan diri  dalam konteks fisik tubuh. Ketika saya belajar di kedokteran, saya menemui banyak kebesaran-kebesaranNya yang super keren. Orang yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya. 
Selain dari pada itu, secara fungsional, anggota tubuh kita akan menghasilkan banyak sekali bentuk kegiatan (perbuatan-red). Improved from Wisata Hati-YM 1/10/12, bahwa perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapanNya. Tidak ada satu hambaNya pun yang akan lolos dari pertanggungjawaban yang diselenggarakanNya tersebut. 
Kita ketahui bersama, bahwa hanya mulut lah yang dapat berbicara, yaaa...itu berlaku ketika kita berada di dunia fana ini. Semua fungsi tubuh kami pelajari di ilmu fisiologi, adalah yang seperti kita ketahui bersama.

Ilmu fisiologinya.....
*Telinga untuk mendengar (indera pendengaran)
  Suara/bunyi yang masuk ditangkap oleh daun telinga, kemudian diteruskan ke dalam liang telinga luar yang akan menggetarkan gendang telinga. Getara ini akan diteruskan dan diperkuat oleh tulang-tulang pendengaran yang saling berhubungan yaitu malleus, incus, dan stapes. Stapes akan menggetarkan tingkap lonjong pada koklea yang berhubungan dengan scala vestibuli sehingga cairan di dalamnya yaitu perilimf ikut bergetar. Getaran tersebut akan dihantarkan ke rongga di bawahnya yaitu scala media yang berisi endolimf sepanjang koklea. Di dalam scala media terdapat organ corti yang berisi satu baris sel rambut yang berfungsi mengubah energi suara menjadi energi listrik yang akan diterima oleh saraf pendengaran yang kemudian menyampaikan/meneruskan rangsangan energi listrik tersebut ke pusat sensorik di otak sehingga kita bisa mendengar suara dengan sadar.

*Mulut untuk berbicara
  Terdapat 2 proses dalam berbicara, yaitu proses sensoris dan motoris. Aspek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat, dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur laring, alat untuk artikulasi, dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara.
    Saat mendengar pembicaraan, yaitu saat gelombang suara mencapai koklea maka impuls ini diteruskan oleh saraf VIII ke area pendengaran primer di otak diteruskan ke area wernick (pusat bahasa). Kemudian jawaban diformulasi, lalu disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan ke area motorik di otak yang mengontrol gerakan bicara. Proses bicara dihasilkan oleh getaran vibrasi dari pita suara yang dibantu oleh aliran udara dari paru-paru, sedangkan bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, lidah, dan palatum (langit-langit).
Jadi untuk proses bicara diperlukan koordinasi sistem saraf motoris dan sensoris.

*Kulit untuk merasakan (indera peraba)
  Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

Kita meraba suatu benda => rangsangan diterima oleh ujung2 syaraf peraba => rangsang diteruskan ke otak => otak memproses shg kita dapat merasakan kasar, halus, panas atau dingin suatu benda.

Di atas merupakan ilmu Allah yang sudah diteliti oleh para ilmuwan/expert, kemudian saya dipelajari.
Lalu bagaimana dengan yang berikut?

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka 
lalu mereka dipisah-pisahkan."
"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan."
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka,"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka menjawab, "Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepadaNya kamu dikembalikan."
"Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan."
Q.S Fussilat 19-22

Di atas merupakan firman Allah, di mana tidak ada keraguan di dalamnya. Tetapi bagaimana dengan ilmu bahwa kulit kita juga yang nantinya akan berbicara di hari persaksian..Wallohu a'lam bish showab.
Orang yang buta, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas penglihatannya..Orang yang tuli, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas pendengarannya. 
Lalu apakah mereka bisa lolos dari hari persaksian?
Jawabannya tidak.
Karena semua manusia mempunyai kulit, yang nantinya akan berbicara di hari persaksian.
Wallohu a'lam..

Robbighfirlii...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar