Kamis, 04 Oktober 2012

Barokallohulaki..

Buat Ayi, sahabat kami, yang dicintai karena Allah...Pada 5 Oktober 2012, mitsaqan gholidzo itu terucap...Maaf ya ay, kami tidak bisa menghadiri.. di Bengkulu sana :(


"Allah tak pernah ingkar janji, 
kalau terus menjaga diri, 
akan mendapat pendamping yang lurus hati."

Mengutip ilmu dari salah satu buku favorit saya, written by ustadz Fauzil Adhim...
Awalnya dari niat...Kelak Allah akan menilainya dan memberikan barokah sesuai dengan niatmu. Kalau niatmu menikah karena ingin menjawab pertanyaan Rasulullah tentang apa yang menghalangi seorang mukmin untuk mempersunting istri, insyaAllah engkau akan mendapati anak-anak yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat Laa ilaha illalLah. Jika engkau tidak tahu betul bagaimana mendidik anakmu, Allah yang akan mendidiknya. Allah yang akan memberi ilmu melalui kekuasaanNya. Banyak cara Allah membaguskan hamba-hambaNya. Banyak cara Allah menjadikan seorang hamba terangkat tinggi karena niatnya melalui anak-anak yang mereka lahirkan.
Niatmu akan mempengaruhi bagaimana engkau merasakan arti saat-saat berdekatan, keindahan saat bersama, keadaan hati saat menghadapi masalah, sampai bagaimana engkau merasakan arti darah setetes ketika melahirkan, juga ketika harus bangun saat anakmu terbangun dari tidurnya.
Semua berawal dari niat. Niat ketika menerima pinangan, niat ketika memasuki jenjang pernikahan, niat ketika menghabiskan saat-saat berdua, niat ketika berhias, niat ketika memuji suami, dan niat ketika akan melakukan berbagai hal. Niat-niat itu bisa menambah barakah dan memperbaiki kesalahan niat sebelumnya, bisa mengurangi barakah dari apa yang sebelumnya telah engkau terima atau engkau berikan kepada suami.

Awalnya dari niat.....

Adapun kalau sudah beristri/bersuami,
jangan lupa mengingatkan
kalau ada yang dilalaikan
tentang perkara yang disyari'atkan
tapi kalau ia memelihara kewajiban
ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
jangan menunggu dapat peringatan

Rabu, 03 Oktober 2012

Pertanggungjawaban...

Sebagai hamba Allah, yang mana atas ijinNya, Allah membentuk setiap anggota tubuh kita selama berada di rahim sang ibu. Tidak ada kesia-siaan atas apa yang diciptakanNya, bahkan dalam satuan mikron. Subhanallah...Allahu Akbar..
Tubuh manusia....yang selama ini terus berusaha kami pelajari..
Dalam hal ini saya khususkan, pengenalan diri  dalam konteks fisik tubuh. Ketika saya belajar di kedokteran, saya menemui banyak kebesaran-kebesaranNya yang super keren. Orang yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya. 
Selain dari pada itu, secara fungsional, anggota tubuh kita akan menghasilkan banyak sekali bentuk kegiatan (perbuatan-red). Improved from Wisata Hati-YM 1/10/12, bahwa perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapanNya. Tidak ada satu hambaNya pun yang akan lolos dari pertanggungjawaban yang diselenggarakanNya tersebut. 
Kita ketahui bersama, bahwa hanya mulut lah yang dapat berbicara, yaaa...itu berlaku ketika kita berada di dunia fana ini. Semua fungsi tubuh kami pelajari di ilmu fisiologi, adalah yang seperti kita ketahui bersama.

Ilmu fisiologinya.....
*Telinga untuk mendengar (indera pendengaran)
  Suara/bunyi yang masuk ditangkap oleh daun telinga, kemudian diteruskan ke dalam liang telinga luar yang akan menggetarkan gendang telinga. Getara ini akan diteruskan dan diperkuat oleh tulang-tulang pendengaran yang saling berhubungan yaitu malleus, incus, dan stapes. Stapes akan menggetarkan tingkap lonjong pada koklea yang berhubungan dengan scala vestibuli sehingga cairan di dalamnya yaitu perilimf ikut bergetar. Getaran tersebut akan dihantarkan ke rongga di bawahnya yaitu scala media yang berisi endolimf sepanjang koklea. Di dalam scala media terdapat organ corti yang berisi satu baris sel rambut yang berfungsi mengubah energi suara menjadi energi listrik yang akan diterima oleh saraf pendengaran yang kemudian menyampaikan/meneruskan rangsangan energi listrik tersebut ke pusat sensorik di otak sehingga kita bisa mendengar suara dengan sadar.

*Mulut untuk berbicara
  Terdapat 2 proses dalam berbicara, yaitu proses sensoris dan motoris. Aspek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat, dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur laring, alat untuk artikulasi, dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara.
    Saat mendengar pembicaraan, yaitu saat gelombang suara mencapai koklea maka impuls ini diteruskan oleh saraf VIII ke area pendengaran primer di otak diteruskan ke area wernick (pusat bahasa). Kemudian jawaban diformulasi, lalu disalurkan dalam bentuk artikulasi, diteruskan ke area motorik di otak yang mengontrol gerakan bicara. Proses bicara dihasilkan oleh getaran vibrasi dari pita suara yang dibantu oleh aliran udara dari paru-paru, sedangkan bunyi dibentuk oleh gerakan bibir, lidah, dan palatum (langit-langit).
Jadi untuk proses bicara diperlukan koordinasi sistem saraf motoris dan sensoris.

*Kulit untuk merasakan (indera peraba)
  Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

Kita meraba suatu benda => rangsangan diterima oleh ujung2 syaraf peraba => rangsang diteruskan ke otak => otak memproses shg kita dapat merasakan kasar, halus, panas atau dingin suatu benda.

Di atas merupakan ilmu Allah yang sudah diteliti oleh para ilmuwan/expert, kemudian saya dipelajari.
Lalu bagaimana dengan yang berikut?

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka 
lalu mereka dipisah-pisahkan."
"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan."
"Dan mereka berkata kepada kulit mereka,"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" (Kulit) mereka menjawab, "Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepadaNya kamu dikembalikan."
"Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan."
Q.S Fussilat 19-22

Di atas merupakan firman Allah, di mana tidak ada keraguan di dalamnya. Tetapi bagaimana dengan ilmu bahwa kulit kita juga yang nantinya akan berbicara di hari persaksian..Wallohu a'lam bish showab.
Orang yang buta, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas penglihatannya..Orang yang tuli, tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas pendengarannya. 
Lalu apakah mereka bisa lolos dari hari persaksian?
Jawabannya tidak.
Karena semua manusia mempunyai kulit, yang nantinya akan berbicara di hari persaksian.
Wallohu a'lam..

Robbighfirlii...

Minggu, 30 September 2012

Our Prophet


Allohumma Sholli 'ala Muhammad wa 'alaa aali Muhammad
They say you can never love someone whom you have never seen...I just smiled and said..I haven't seen my prophet Muhammad SAW...but I love him dearly...


The Chosen One by Maher Zain


Yaa Bunayya...

Yaa bunayya...buah hatiku..

Once a day...Maher Zain's song was rang from my mobile....my Pa was calling me...


After he asked about my condition and my activity...
He advised about the destiny of our life..he recall about that...again..
Because human often forget and fall on worldly mission of themselves.

Based on Holy Qur'an said that: 
"...wa tawa shoubil haq wa tawa shoubis shobr..."
(Q.S Al 'Ashr 3)
"....and done righteous deeds and advised each other to truth and advised each other to patience."

My Pa said to me..
If everything that we do, performed because of Allah...everything is gonna be good thing and can brought you to the other good thing that you don't plan before..and you will get Allah's blessing (ridho-red) certainly..
In this world, what should we looking for? My child...if you want to be happy and succeed person, whatever you do, do it cause Allah...it is to prepare your life after this time...time/chance that Allah gift and will give for us in this world..after all of it...it's akhirat...which immortal...

If you do that...you can reach the Allah's message (hikmah-red) which delivered for you...Not everyone can know hikmah of everything's happened...Only person that do 'amalan sholiha can feel and think it...
Tahajjud...reading holy Qur'an....dhuha....fasting 'Senin,Kamis'....keep istiqomah...There will charge and support you...believe it..
Insya Allah, succeed dunya wa akhiroh to be Allah's promise..

Father, the first person who introduced about Allah, Al Khaliq (The Creator)...Thank so much...
Father, insya Allah...I will always "keep" myself and my dignity...

Alhamdulillah...Thanks be to God...Allah foreordained my father for my life...




Jumat, 28 September 2012

Dianku is My Mom

                                                                                                  special for My Ibund 

Cahayaku...Ibu...Sosok lembut tapi hebat bagiku...yang telah melahirkanku ke dunia ini...atas ijin Allah...


Saat ku di dalam rahimnya...
Yaitu setelah aku melakukan perjanjian dengan Robbku...kemudian...Lebih kurang 40 minggu, aku dititipkan oleh Allah melalui seorang wanita, aku berada di uterusnya (rahim-red), yang semakin besar aku di rahimnya, semakin besar rahim wanita itu, dan semakin berat pula, beliau membawaku kemana pun pergi.

Saat kehamilan, merupakan saat untuk membangun madrasah bagi janin yang dikandungnya..hubungan yang sangat erat antara ibu dan janinnya..sehingga segala sesuatu yang dilakukan adalah yang 'baik-baik'...
Terdapat fakta ilmiah bahwa bacaan Al Qur'an sangat berefek positif untuk kecerdasan sang janin...Suara ibu yang sedang mengaji, menghasilkan aliran atau impuls di saraf otak yang berirama teratur, sehingga ini akan membuat impuls saraf membuat koneksi interneuron (antar saraf) yang lebih banyak, ini akan membuat janin mempunyai kecerdasan tersendiri nantinya...Sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh ahli untuk membuktikan hal ini...kebanyakan peneliti melakukan studi atau pun penelitian komparasi..
Kebetulan saya juga melakukan penelitian dalam skripsi saya mengenai bacaan Al Qur'an dalam fungsinya menurunkan kecemasan ibu saat hamil, dilihat pada sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)...hasilnya terbukti bahwa bacaan Al Qur'an juga dapat menurunkan kecemasan saat hamil...yang pasti surat cintaNya jelas tidak ada keraguan di dalamnya..

Saat ku dilahirkan...
Sebagian imajinasiku terbentuk akan perjuangan ibu saat partus (proses melahirkan)..dari kepingan-kepingan pengalaman saat mendampingi pasien-pasien melahirkan..Ibu sedang jihad fi sabilillah...antara  rasa penuh harap, rasa sakit, rasa bahagia, rasa takut, and the end rasa syukur and everlasting.
Rasa penuh harap...berharap aku lahir dengan selamat dan dalam keadaan sehat...berharap ibu selamat sehingga bisa merawat bayi yang dilahirkannya nanti.
Rasa sakit...rasa saat his datang...ketika uterus berkontraksi menjadi salah satu tanda persalinan...his hilang timbul...dan akan menjadi sering...hingga pembukaan lengkap..1-2-3-4-5-6-7-8-9-10...Allohu Akbar..
Rasa bahagia...Kemudian dari pembukaan lengkap hingga akhirnya aku menghirup nikmat Allah untuk pertama kalinya di dunia ini...dengan menangis..karena kagetnya aku berpindah dari hangatnya rahim ibu ke dunia luar yang suhunya lebih rendah..
Rasa takut....And then, saatnya ibu berjuang menyelamatkan dirinya mengeluarkan saluran nutrisiku saat aku berada di rahimnya (plasenta-red)...detik-detik yang harus diwaspadai terhadap terjadinya Post Partum Hemorhagic (PPH) dan atonia uteri (melemahnya kontraksi uterus) yang mengancam jiwa ibu. Tetap kuat dan tawakkal pada Allah ya bu..
Rasa syukur...Alhamdulillah...syukur atas kelancaran kelahiranku di dunia ini...syukur atas keselamatanku  dan keselamatannya (cahaya (dian-red) duniaku).

Saat proses ini, sang ibu sangat perlu mempunyai "kepasrahan total" pada Allah, sebisa mungkin hatinya dibersihkan dari rasa percaya diri yang berlebihan...khawatir akan mengganggu takdirnya..karena segala sesuatu dapat terjadi..pun dengan tiba-tiba...Hujamkan dalam hati, hadirkan Allah dalam pendampingan perjuangan yang mulia ini...

Saat ku dibesarkan...
Dengan cintanya, dengan ikhlasnya....Saat aku belajar bicara, saat aku belajar berjalan, saat aku belajar membaca, saat aku belajar menulis, saat aku belajar di pendidikan formal (TK-SD-SMP-SMA-Sarjana)...perjalanan yang sangat panjang...ibu telah menjagaku, membersamaiku, mendampingiku, membimbingku....menanggungku lahir dan batin...berkolaborasi dengan sosok tegas tapi bijaksana...bapak...tentunya atas pertolongan dan ijin Robbku.

Orang tua, dalam hal ini terutama ibu, adalah sosok yang mempunyai pekerjaan super sibuk..bagi yang berkarier..(semoga itu adalah pilihan yang sudah dipertimbangkan dengan segala konsekuensi serta kebijaksanaannya)...tapi prioritas seorang ibu adalah keberlangsungan rumah tangga termasuk di dalamnya pendidikan anak. Membimbing dalam mengenalkan Sang Khaliq...mengajari dan memahamkan hikmah kehidupan...karena anak adalah amanah dari Allah dan kelak menjadi "investasi akhirat" (ed.chatting dengan YM).

Saat ini...
Masih menjadi tempat ber"manja"ku sekarang..Sosok yang sering sekali mengesampingkan kepentingan pribadi beliau untuk putra-putrinya..Memang benar kata banyak orang bahwa kasih ibu tidak lekang oleh waktu...sangat terasa...tidak berubah, dan tidak berkurang..Ibu juga sosok yang tidak gampang mengeluh dengan segala rutinitas rumah tangga dan keluh kesah putra-putrinya....semua ingatan akan belaiannya tampak jelas...sangat jelas sekali adalah ketika aku sedang sakit...beliau adalah dokter pribadiku...

Ya Robb....Ar Rohim...limpahkanlah kasih sayangMu, penjagaanMu kepada ibund tercinta, sebagaimana aku pernah berada di rahimnya. Semoga keridhoanMu senantiasa melingkupi kehidupannya. Karuniakan balasan kebaikan yang lebih baik dan terbaik untuknya...dan kami sekeluarga dipertemukan di jannahMu...Allohumma Aamiin..
Ibund...always loving you


Mamma by Irfan Makki

Rabu, 26 September 2012

Surat CintaNya

Bismillah..
"....Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahuiNya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)."

"Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepadaNya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." 

"Dan Dialah penguasa mutlak atas semua hambaNya & diutusNya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya."
(Q.S Al An'am 59-61)
3 ayat di atas sengaja saya posting terlebih dulu, supaya teman-teman bisa merasakan dahsyatnya ayat-ayat tersebut menggetarkan hati kita...dengan versi tiap hati dan kesadaran kita masing-masing.


Betapa besar, betapa hebat, betapa detail....kuasa Sang Malik..Al Muhyi (Yang Menghidupkan)..setiap detail kehidupan saya, kehidupan teman-teman, kehidupan binatang kesayangan kita, dan kehidupan daun pun diatur olehNya...juga kehendak Al Mumit (Yang Mematikan)...setiap kematian, diutusNya malaikat Izroil mendatangi hambaNya, tidak ada yang bisa menawar...semua sudah tertulis di mega server..di Lauh Mahfudz (ngikut dikit redaksi di KCB, hehee)..

Menjadi spesialis bagi seorang dokter umum, bukanlah hal yang pasti...
Menikah bagi yang belum menikah, juga belum hal yang pasti...atau....
Target sejenis yang kita tetapkan sebagai sebuah cita-cita, juga masih sebuah kemungkinan...
Tapi yang pasti adalah.....takdir kematian..

Lalu pertanyaannya kemudian:
1) Apa saja yang sudah kita persiapkan ketika malaikat penjaga sudah diutus olehNya untuk bertemu dengan kita?
atau...
2) Apa kita sudah siap ketika malaikat penjaga sudah diutus olehNya untuk bertemu dengan kita?

Heeeheee...hampir sama sebenarnya...tapi pertanyaan pertama sepertinya lebih enak didengar...hoho..

Bukan untuk dijawab sepertinya....tapi sebagai renungan yang butuh resolusi kita untuk menata kembali sikap kita tehadap kehidupan ini..

Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap di kehidupan ini? Jangan biarkan kehidupan kita mengalir begitu saja, tapi yuk kita isi dengan amalan-amalan kebaikan. Karena waktu kita, tidak akan pernah kembali, bahkan satu detik sekalipun...dan...waktu sangat melenakan...semua orang sering terjebak dengan waktu, karena sang waktu sebenarnya sangaaat dekat dengan kita, selalu bersama dengan kita...tapi kemudian apa? tehadap waktu, sang sahabat dekat kita itu, kita dimintai pertanggungjawaban oleh Allah..bagaimana kita bercengkrama dengannya....Wal 'asri...



Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Versi Medis

Teman, masih ingat hadist sebelumnya kan? Mengenai sebaik-baik manusia..

Sebetulnya banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk orang lain, yang pada akhirnya akan berbuah untuk diri kita sendiri. 
Sekarang saya sedang bertugas di sebuah puskesmas di Kabupaten Kebumen, saya baru menyadari betul peran kader masyarakat esp.kesehatan...yang saat di bangku perkuliahan mungkin hanya selayang pandang dimunculkan di blok IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat)..
Bahwasanya kader kesehatan adalah kepanjangan tangan dari tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, karena mereka adalah bagian dari masyarakat..siapa pun bagian masyarakat bisa menjadi kader, dengan kemauan dan kesukarelaan.
Sebagai tenaga kesehatan. sangat terbantu dengan adanya peran kader..Menyadarkan masyarakat akan pernik-pernik kesehatan adalah tidak mudah...terkait perilaku dan kebiasaan..waah..kader memang full power&powerful...
Dan yang lebih membuat saya salut adalah, hampir semua terdiri dari ibu-ibu..yaa..sosok wanita yang sudah sangat disibukkan dengan urusan rumah tangga, tetapi tergerak hatinya untuk berperan di masyarakat..rupanya ibu-ibu ini sudah kenal dengan istilah sebagai khalifah dan rahmatan lil 'alamin nya agama ini..subhanallah...

Ini merupakan salah satu event penyuluhan kader, di mana saya   menyampaikan materi mengenai Pemeriksaan IVA sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks, saya merasakan semangat ibu- ibu kader dalam meng-upgrade dirinya untuk disampaikan lagi ke masyarakat sekitar ke depannya. Dalam hal ini, niat mereka menjadi kader sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat/orang lain, berbuah juga kemanfaatan bagi dirinya sendiri akan ilmu yang mereka dapat selama menjadi kader (tapi ini adalah salah satu contoh 'buah'nya lho, masih banyak lagi).

Saya bersyukur diberi kesempatan berada di tengah-tengah mereka....suatu saat... akan ada kerinduan terhadap event tersebut.

Para kader masyarakat..saya kira tidak berlebihan jika saya menyebut mereka pahlawan tanpa tanda jasa, karena jasa mereka tak terbalas seperti apa yang mereka lakukan...saya bandingkan dengan tenaga medis yang sudah lebih pasti akan mendapatkan JM (Jasa Medis)..

Tetap semangat buat para kader kesehatan masyarakat dalam membangun peradaban yang sehat....in your own home...and your community...
Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih baik dan lebih banyak atas jasa yang dilakukan untuk masyarakat...Aamiin...

My Patient...Make Me Smile

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat."
(HR. Ad Daruquthni dan Ath Tabrani)

Orang sakit ternyata masih bisa bermanfaat buat orang lain, bahkan dokter lho..(jangan salah..)..How come?
Melihat hubungan dokter-pasien, menurut paradigma umum adalah hubungan menolong-ditolong, membantu-dibantu..siapa yang menolong, membantu? dokter kah? pasien kah? terjawab sekilas adalah dokter yang menolong, dokter yang membantu. Akan selalu seperti itu kah? Yuk, kita lihat dari sudut pandang lain.

Bertemu dan berkomunikasi dengan pasien adalah hal yang sering sekali saya jalani..
Sangat terasa, saat ketika saya sedang menjalani kepaniteraan waktu itu (koas), adalah ketika saya dapat shift malam di bangsal anak, ketika saya merasa jenuh dengan aktivitas sehari itu, ditambah lagi tugas, dan stressor lainnya pada saat yang bersamaan waktu itu...setelah saya visite semua pasien, memastikan mereka dalam keadaan stabil dan menindaklanjuti ketika mereka mempunyai keluhan, kemudian saya duduk terdiam dan pikiran (stressor red) mengetuk perlahan, membuat folder di pikiran saya agak kacau saat itu..murung.
Selang beberapa waktu, hati saya tergerak untuk menyusuri lorong bangsal anak untuk bertemu dengan seorang pasien anak, saya kemudian duduk di bed pasien, sambil mengajak anak dan ibunya mengobrol, fantastic, pikiran dan hati saya yang saat itu sedang berkemelut bagaikan disiram dengan air yang menyejukkan menatap kepolosan dan kelucuan anak itu dan juga menyadari betapa hati si kecil sedang tegar menghadapi sakitnya. Yaa, anak yang di tangannya terpasang abocath itu dengan sambungan infus tertempel di tiang. Sungguh, dia telah menghibur saya..
Hiburan....dan juga hikmah..
Hikmah pertama..bahwa ketegaran dan kesabaran seorang anak yang polos menerima bahwa ternyata dia sakit, thalasemia...merupakan salah satu jenis anemia yang diturunkan di mana ada kelainan pada gen-gen yang mengatur pembentukan dari rantai globin darahnya sehingga produksinya terganggu...Al Jabbar..Allah Maha Besar atas segala sesuatunya...
Hikmah kedua..bahwa pasien sebagai orang sakit bisa bermanfaat buat orang lain, menyunggingkan senyum di wajah kami (dokter-red)..
Itu hanya salah satu adegan my patient made me smile, seringkali hal itu kemudian saya rasakan..
Pasien memang identik dengan keluhan, bukan pasien jika dia tidak berkeluh kesah, tapi di sisi lain pasien adalah penghibur jiwa, pembuka kunci hikmah bagi dokter..sebagai pembagi kemanfaatan bagi perantara kesembuhannya (dokter-red).
Terima kasih untuk semua pasien-pasienku...Semoga Allah memberikan kesembuhan...kesembuhan yang tidak mendatangkan sakit lagi..Allohumma Aamiin..



Senin, 24 September 2012

HadirMu...Ihsanku..

"....Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan.
(Q.S. Al An'am 3)

Allah yang Maha Hidup, yang tidak pernah sekejap pun terpejam untuk tidak mengurus makhlukNya.

Yang ada di dalam hati...yang kamu rahasiakan..
Yang ada di dalam lisan...yang kamu nyatakan..
Yang ada di dalam sikap...yang kamu kerjakan..

Dalam agama Allah, terdapat tingkatan-tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Berdasarkan ayat Allah di atas menjadi bekal saya untuk berusaha menuju Ihsan, seorang hamba ketika menyembah Robb-nya dengan dipenuhi rasa harap dan ingin, seolah dia melihatNya, bahwasanya kita berusaha SADAR akan kehadiran Allah selalu dalam detik-detik kehidupan yang dijalani....Allah is always seeing you...

Dulu semasa kuliah S1, kukenal istilah "kontrol sosial" dari kejadian yang sebenarnya, dari sebuah cerita hidup...kami (saya dan teman-teman) pernah ditegur untuk mengingatkan seorang teman dekat yang melakukan sesuatu yang menurut mereka adalah sesuatu yang kurang baik jika dilakukan oleh orang-orang seperti kami....seperti kami? Yak, seperti kami bukan seperti mereka..Artinya penilaian/pengawasan orang lain terhadap kami..(terkadang kontrol tersebut ditempelkan kepada orang lain belum tentu pada dirinya sendiri). Yang ingin saya sampaikan di sini adalah..bahkan kontrol sosial mungkin tidak perlu lagi, ketika kita sudah bisa ihsan..kontrol yang sudah sangat jitu, yaitu kontrol dari Sang Maha Segalanya..

KehadiranMu ada di setiap bentuk kenikmatan...
Siapa yang memerintahkan jantung untuk memompa darah kita..
Siapa yang memerintahkan paru-paru untuk mengembang sehingga udara bisa kita hirup..
Siapa yang menggerakkan ekstremitas (anggota gerak) kita ketika kita ingin makan, berlari, dan sebagainya..
Siapa yang melindungi ketika kita tidur terlelap..
Siapa yang menemani kita saat sendiri..
Siapa yang selalu mengabulkan permintaan kita..bahkan kebutuhan kita yang tidak kita minta lho teman..
Siapa yang selalu ada untuk kita, ketika manusia tidak punya waktu untuk kita..

Allahu Ya Rohman...Ar Rohim..Al Malik..Al Jabbar..

Sudah sangat jelas kehadiranNya....sudah jelaskah ihsan kita?
Please guide us ya Robb..

Sabtu, 22 September 2012

mardhotillah..

Bismillahirrohmanirrohim..berawal dr sebuah keinginan untuk mendekatiMu..berharap menambah hikmah dari kisah hidup dlm perjalanan mencari keridhoanNya.